Antara Impian dan Restu Orang Tua


Antara Impian dan Restu Orang Tua




        Kadang dalam hidup ini semua hal nggak berjalan sesuai keinginan kita. Faktor penyebabnya bisa bermacam-macam. Salah satunya, karena orang tua kita nggak merestui apa yang kita lakukan.

Entah kenapa, saat orang tua kita nggak merestui, hal-hal yang kita inginkan / lakukan di kenyataannya nggak akan berjalan lancar, atau malah hancur berantakan. Masalah besar akan terjadi saat kita berselisih tentang beberapa hal, misalnya tentang pilihan sekolah dan kerja, pilihan pasangan hidup, dan pilihan-pilihan lain yang nggak sesuai dengan keinginan orang tua kita. 
        
       Kadang mereka bersikukuh bahwa pilihan merekalah yang terbaik. Terbaik untuk mereka (pastinya) dan terbaik untuk kita (seharusnya). Dan jelas, saat mereka sudah menentukan pilihan, kemungkinan besar pada akhirnya kita hanya bisa pasrah dan menurut. 
       
       Kalau kita dituntut untuk selalu membahagiakan orang lain-terutama orang tua, lantas kapan kita bisa membahagiakan diri sendiri? -Someone, on her FB's status-
       
       Mungkin ada benarnya. Saat kita memutuskan untuk menuruti satu persatu keinginan orang tua kita, secara nggak langsung mungkin kita udah kehilangan banyak waktu yang seharusnya bisa kita gunakan untuk mewujudkan impian kita sendiri. "Cuma segitu aja kok yang diminta orang tua. Lakukan aja, demi mereka. Kan selama ini mereka sudah melakukan yang lebih banyak untuk anaknya." Dan selanjutnya, kita diarahkan untuk menyerah.
       
       Kesannya  kejam juga sih, karena memang sebesar apapun pengorbanan seorang anak, nggak akan pernah cukup untuk membalas jasa orang tuanya. Atau mungkin, sebagian orang berpikir "Turuti saja orang tuamu, toh kamu juga nggak bisa memastikan apakah pilihanmu tepat,". Iya, memang. Tapi sialnya, kita juga nggak bisa memastikan apakah pilihan orang tua kita juga tepat kan..?
Kalau orang tua udah nggak menyetujui, ya "kita bisa apa"... ?
Di situlah masalahnya. Ada kalanya kita nggak bisa menentang keinginan mereka. Di kenyataannya, hanya sedikit anak yang berani mendobrak batas dan menentang keputusan orang tuanya. Mereka nekat melakukan apa yang menjadi impiannya, meski tanpa restu dari orang tuanya. Sebagian memang berhasil, bahkan bisa membuktikan dan membuat orang tua mereka bangga. Tapi sebagian lagi memilih untuk menuruti keinginan orang tua, dan mengubur impian mereka dalam-dalam, karena mereka sadar bahwa kenyataan juga nggak berpihak pada mereka. Sakit, pasti.
     
      Orang tua akan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk anaknya. Meskipun kadang keputusan mereka belum tentu tepat dan terkesan "paling benar" dalam menentukan jalan hidup anaknya. Sedangkan si anak juga ingin meraih impian yang menurutnya terbaik, meskipun kadang harus beradu argumen untuk meyakinkan orang tuanya demi mendapatkan restu mereka. Mungkin hubungan orang tua dan anak sering menjadi rumit, padahal tujuan mereka sama, yaitu mencari keputusan yang terbaik.
    
      Kamu nggak akan pernah tahu rasanya, sebelum kamu berumah tangga, memiliki anak, dan menjadi orang tua yang seutuhnya seperti kami. 
Ya, mungkin serumit cara untuk memahami kalimat diatas. Kalimat yang selalu diucapkan para orang tua untuk meredam keinginan anaknya dan membuat mereka nggak berkutik dalam menghadapinya. *sigh...

SUMBER : http://miffaradisa.blogspot.com/2013/11/antara-impian-dan-restu-orang-tua.html

0 komentar:



Posting Komentar